Kamis, 09 Februari 2012

Manajemen Diri Dalam Perspektif Islam


Manajemen Diri Dalam Perspektif Islam

Setiap orang harus mempunyai tujuan dalam hidupnya. Apakah kita sudah mempunyai tujuan dalam hidup ini ? Kenapa kita harus mempunyai tujuan (goal) ? Allah saja dalam menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar [QS Al Jaatsiyah (45) ayat 22]. Kita harus meniru sifat-sifat Allah. Kalau Allah saja mempunyai tujuan, maka kita harus menentukan tujuan agar kita tahu arah yang harus dituju atau dicapai dalam hidup kita.
Setelah menetapkan tujuan dengan benar sesuai dengan situasi dan kondisi setiap orang, maka tentunya kita juga harus membuat suatu rencana hari esok dalam hidup kita. Apakah Allah juga mempunyai rencana-rencana yang lebih baik ? Allah berfirman Dan Akupun membuat rencana dengan sebenar-benarnya” [QS Ath Thaariq (86) ayat 16]. Allah juga membuat rencana kenapa kita tidak ? Kita harus juga membuat rencana-rencana ( planning) dalam hidup kita agar dapat mencapai tujuan yang sudah kita tetapkan.
Rencana- rencana yang telah dibuat, perlu disiapkan segala sesuatunya untuk menyongsong hari esok. Rencana itu tidak akan berhasil tanpa ada sesuatu yang dipersiapkan. Kalau kita ingin lulus ujian misalnya, maka perlu dibuat rencana-rencana kapan harus belajar dan buku-buku dan peralatan tulis apa yang harus dibutuhkan. Buku-buku yang akan dipelajari dan peralatan tulis harus dipersiapkan dengan baik. Sehingga pada saat kita belajar, semua sudah tersedia dengan baik dan kelulusan ujian yang menjadi tujuan kita pasti akan tercapai. Kalau tidak tercapai bukan karena Allah tetapi karena dirimu sendiri yang belum optimal dalam melaksanakan rencana-rencan yang sudah ditetapkan. “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri,…..” [QS Asy Syuura (42) ayat 30]
Allah juga mengingatkan kita bahwa kita harus mempersiapkan diri untuk hari esok. Segala sesuatu apapun, kalau tidak disiapkan dengan baik, pasti akan terjadi kesulitan atau kesukaran pada saat melaksanakan sesuatu itu di kemudian hari. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [QS Al Hasyir (59) ayat 18].
Setelah rencana dan segalanya telah dipersiapkan, maka selanjutnya adalah mengatur (organizing). Langit dan bumi serta segala sesuatunya diantaranya, pasti akan terjadi kesimpang siuran, kalau tidak diatur oleh Allah.. Mestinya malam akan jadi siang. Waktunya siang bekerja, tiba-tiba jadi malam waktunya untuk tidur. Planet-planet juga akan saling bertubrukan kalau jalannya tidak datur oleh Allah. “Sesungguhnya Allah kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan….” [QS Yunus (10) ayat 3] Rencana-rencana itu pun harus diatur. Rencana mana yang harus didahulukan dan siapa yang melaksanakannya.
Selanjutnya siapa yang diberikan tanggung jawab harus menjalankan (actuating) rencana yang telah ditetapkan. Rencana itu tidak akan ada artinya bila rencana itu dijalankan.
Untuk menjalankan rencana agar mencapai tujuan yang diinginkan, maka kita hendaknya berusaha berkerja dengan optimal [QS Az Zumar (39) ayat 39]. Artinya, ketika kita mampu mengangkat 100 Kg, maka angkatlah 100 Kg. Jangan mengangkat hanya 10 Kg. Hendaklah berusaha bagi orang-orang yang bekerja [QS Ash Shaaffaat (37) ayat 61. Artinya ketika bekerja janganlah hanya sekedar bekerja tetapi berusahalah dengan penuh semangat. Kita juga harus bekerja, bekerja dan bekerja [QS Alam Nasyrah (94) ayat 7].
Nah, sekarang ketika bekerja kita harus mengawasi diri kita sendiri apakah pekerjaan kita ini sesuai dengan rencana atau tidak agar dapat mencapai tujuan kita. Pekerjaan kita akan dilihat oleh Allah [QS At Taubah (9) ayat 105), oleh karena itu kita harus menghitung-hitung apakah pekerjaan kita ini sudah benar dan sesuai dengan rencana dan tujuan kita.
Suatu saat kita memang perlu menghitung-hitung (meng-hisab) apakah pekerjaan kita ini sudah sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Allah saja juga akan meng-hisab diri kita pada saat kita akan dibangkitkan.” kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” [QS Al Ghaasyiyah (88) ayat 26]. Maka kita juga harus meng-hisab kita dan pekerjaan kita sebelum dihisab oleh Allah. Dengan demikian diharapkan tujuan (goal) kita dalam hidup ini dapat tercapai dengan baik. Wa llahu ‘alam bish shawab

Tidak ada komentar: