Kamis, 09 Februari 2012

A. Keyakinan Kepada Kitab-Kitab Suci Al- Qur”an dan Kitab- Kitab Suci Sebelumnya

A.    Keyakinan  Kepada Kitab-Kitab Suci Al- Qur”an dan Kitab- Kitab Suci Sebelumnya
Iman kepada kitab- kitab Allah artinya meyakini dengan tanpa keraguan bahwa kitab-kitab Allah yang suci yang diturunkan kepada para Rasul adalah kalam Allah.
Dalil yang menunjukan supaya beriman kepada kitab-kitabNya diantaranya :
a)    “Wahai orang- orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Raaaasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang telah Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir terhadap Allah, Malaikat- malaikatn-Nya,Kitab-kitab-Nya,Rasul-rasul-Nya,dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (AnNisa’ ;136)
b)    “Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia. Yang hidup Kekal lagi terus menerus Mengurus makhluk-Nya”. 3.”Dia Menurunkan al-Kitab (al-Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan Menurunkan Taurat dan Injil”. 4. “Sebelumnya (al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia Menurunkan al-Furqan. Sesunggguhnya orang- orang yang kafir terhadap Ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi Mempunyai Balasan (Sikisa)”. (Ali Imran 2-4)
1.    Kitab dan Sohifah
Sesungguhnya kitab dan sohifah dalam istilah syar’i keduanya adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Rasul-rasulnya dengan cara diwahyukan atau di balik tabir atau melalui perantara Jibril.
Dalam Al-Quran tersebut ada 4 kitab Suci yang diturunkan Allah :
1.    Taurat, adalah Kitab Suci yang diturunkan kepada Musa A.S.
2.    Zabur, adalah Kitab Suci yang diturunkan kepada Dawud A.S
3.    Injil, Adalah Kitab Suci yang diturunkan kepada Isa A.S.
4.    Al Quran, Adalah Kitab Suci yang diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul, yaitu Muhammad SAW.
Sohifah Yang diturunkan yaitu :
1.    Sohifah yang diturunkan kepada Adam A.S.
2.    Sohifah yang diturunkan kepada Syis A.S.
3.    Sohifah yang diturunkan kepada Idris A.S.
4.    Sohifah yang diturunkan kepada Ibrahim A.S
5.    Sohifah yang diturunkan kepada Musa A.S.
2.    Al Quran Al Karim
Al Quran Al Karim adalah kitab Allah yang suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat semesta alam. Al Quran adalah mukjizat terbesar yang mampu memenuhi semua hajat manusia sampai akhir zaman. (Jika manusia mampu memahami maksud yang sebenarnya dari setiap ayat yang ada dalam Al Quran).
a)    Kelebihan Alquran atas Kitab-Kitab sebelumnya:
b)    Dari segi turunnya: AlQuran diturunkan kepada Muhammad SAW dengan Haq, kemudian para sahabat memperolehnya dengan cara hafalan dan ditulis.
” Dan Kami Turunkan A(l-Quran) itu dengan sebenar - benarnya dan al-Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak Mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan”.(Al isra” :105)
Kandungan AlQuran sempurna, Yaitu menjadi pertimbangan kebenaran terhadap kitab-kitab sebelumnya, Apa-apa yang sesuai dengan Alquran maka itulah yang Haq.
 “ Dan Kami telah Turunkan kepadamu al- Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab- kitab dan batu ujian terhadap kitab- kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap- tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan terang. Sekiranya Allah menghendaki, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberiannnya kepadamu, maka berlomba- lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu Diberitahukan_Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu”. ( Al Maidah: 48).
AlQuran adalah satu-satunya kitab Suci yang selamat dari penyelewengan dan perubahan yang dilakukan oleh pengikutnya yang tak bertanggung jawab.
”Sesungguhnya Kami-lah yang Menurunkan al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar- benar memeliharanya”.(AlHijr: 9)
Bahasa yang dipakai di dalam AlQuran sangat indah tidak akan ada yang mampu membuat ayat seperti itu.
 “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Quran yang kami Wahyukan kepada Hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surah (saja) yang semisal al-Quran itu dan ajaklah penolong- penolongmu selain Allah, jika kamu orang- orang yang benar”. (AlBaqarah: 23).
 “ Maka jika kau tidak dapat membuat(Nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang- orang kafir”. (AlBaqarah: 24).
AlQuran adalah petunjuk dan syifaaun.
” Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhan-mu dan penyembuh bagi penyakit- penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang- orang yang beriman”.(Yunus: 57).
Al-Quran adalah Kitab yng paling sering dibaca Manusia dan Alkitab, karena ditulis dan dicatat.
 “Kitab  (AL-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa”. (AlBaqarah: 2)
Al-Furqon (pembeda), karena membedakan antara yang haq dan yang batil.
”Maha Suci Allah yang telah Menurunkan al-furqan (al-Quran) kepada Hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”.(Alfurqon: 1)
Al-Bayinah (penjelas), karena menjelaskan kepada manusia pengetahuan yang sohih.
 “ Orang- orang kafir yakni ahli kitab dan orang- orang musyrik (mengatakan bahwa mereka0 tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata”. (AlBayinah: 1)
3.    Mushaf
a)  Taurat (Torah)
Taurat adalah tulisan berbahasa Ibrani, berisikan syariat (hukum) dan kepercayaan yang benar dan diturunkan melalui Musa. Isi pokok Taurat adalah 10 firman Allah bagi bangsa Israel. Selain itu, Taurat berisikan tentang sejarah nabi-nabi terdahulu hingga Musa dan kumpulan hukum.
 “ Tuhan Allah) telah menurunkan kitab kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang terdahulu dari padanya, lagi menurunkan Taurat dan Injil.”(Ali Imran: 3)
b)  Zabur (Mazmur)
Zabur berisi mazmur (nyanyian pujian bagi Allah) yang dibawakan melalui Daud yang berbahasa Qibti. Kitab ini tidak mengandung syariat, karena Daud diperintahkan untuk meneruskan syariat yang telah dibawa oleh Musa.
c)  Injil
Injil pertama kali ditulis menggunakan bahasa Suryani melalui murid-murid Isa untuk bangsa Israel sebagai penggenap ajaran Musa. Kata Injil sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu euangelion yang berarti “kabar gembira”. Injil-injil tidak mempunyai pembahasan sistematis mengenai satu tema atau tema-tema tertentu, meskipun di dalamnya banyak membahas hal kerajaan Surga. Injil yang ada saat ini mengandung firman Allah dan riwayat Isa, yang semuanya ditulis oleh generasi setelah Isa
 “ Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan ‘Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa “. (Al-Maa`idah 5:46)
d)   Al-Qur`an
Al-Qur`an merupakan kumpulan firman yang diberikan Allah sebagai satu kesatuan kitab sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat muslim. Menurut syariat Islam, kitab ini dinyatakan sebagai kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, selalu terjaga dari kesalahan, dan merupakan tuntunan membentuk ketaqwaan manusia.
 “ Pada bulan Ramadhan yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah antara haq dan batil.”( Al-Baqarah: 185}
Tampilan Al-Qur`an dianggap unik, karena berupa prosa berirama, puisi epik, dan simfoni dalam keterpaduan teks yang indah. Isi Al-Qur`an juga dianggap unik, berupa paduan filsafat semesta, catatan sejarah, peringatan-peringatan dan hiburan, dasar-dasar hukum, serta doa-doa. Bagi umat Islam, tidak disyariatkan untuk mempelajari isi Taurat, Zabur, dan Injil yang ada saat ini, karena menurut ajaran Islam, dianggap telah mengandung berbagai tafsiran yang tidak benar dan karena isi kesemua kitab yang masih diperlukan, telah dimasukkan ke dalam kitab Al-Qur`an. Namun tidak diperlukan juga upaya untuk menyerang atau menyalah-nyalahkan isi Taurat, Zabur, atau Injil, karena terdapat ayat-ayat Allah di dalamnya.
4.    Kitab turun pada bulan Ramadhan
Menurut sumber berdasarkan hadits shahih dari Imam Ahmad, kesemua kitab-kitab suci tersebut turun pada bulan Ramadhan, shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertama bulan Ramadhan, Taurat turun pada hari keenam bulan Ramadhan dan Injil pada hari ketiga belas dari Ramadhan Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan berdasarkan pada salah satu surah didalam Al Qur’an yang berbunyi,
 “‘Pada bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah antara haq dan batil.” (Al Baqarah 2:185)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah menyanjung bulan Ramadhan diatas bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan dimana kesemua kitab-kitab suci diturunkan di dalamnya.
5.    Janji Allah terhadap orang beriman
Menurut keyakinan ajaran Islam, Allah akan melimpahkan rahmat-Nya dari langit dengan menurunkan hujan dan menimbulkan rahmat-Nya dari bumi dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang buahnya melimpah ruah, kepada orang yang jujur, lurus dan tidak menyimpang dari kebenaran. Sebagai contoh dalam ayat:
” Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka”. (Al Maidah, 5: 66)
6.    Hubungan Al-Qur’an dengan kitab terdahulu
Hubungan Al Qur’an dengan kitab lain. Semua muslim meyakini bahwa adanya wahyu progresif, bahwa wahyu Tuhan berkembang dengan seiring berjalannya waktu dan perbedaan kelompok dari masyarakat. Didalam Al Quran membenarkan tentang adanya larangan bekerja di hari Sabbath dalam Taurat, tetapi Al Quran membolehkan bekerja dan mengesampingkan hal tersebut.
” Katakanlah: Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu… “. ( Al Maidah 5:68)
Diawal tahun kenabian Muhammad, sebuah wahyu diberitakan kepadanya, Kalimat ini diyakini oleh pemeluk agama Islam bahwa konversi agama lama menjadi agama Islam akan dimulai dengan segala ketulusan hati mengikuti firman dari kita-kitab suci sebelum Al Quran.










B.    KEYAKINAN KEPADA NABI DAN RASUL
Keyakinan kepada nabi dan rasul artinya meyakini dengan tanpa keraguan bahwa nabi dan rasul merupakan utusan Allah SWT.
Nabi (Arab:نبي) dalam agama Islam adalah laki-laki yang diberi oleh Allah wahyu dan tidak wajib di sampaikan kepada umatnya. Dikatakan bahwa, jumlah nabi ada 124 ribu orang, sebagaimana disebutkan di dalam hadits Muhammad
Dari Abi Zar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul diantara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas(312)” Hadits riwayat At-Turmuzy.
Secara Etimologi, kata “nabi” berasal dari kata naba yang berarti “dari tempat yang tinggi”; karena itu orang ‘yang di tempat tinggi’ semestinya punya penglihatan ke tempat yang jauh (prediksi masa depan) yang disebut nubuwwah.
1.  Perbedaan nabi dan rasul
Rasul adalah laki-laki yang diperintahkan Allah untuk menyampaikan wahyu kepada kaumnya pada zamannya.Nabi  adalah laki-laki yang diberi oleh Allah wahyu dan tidak wajib di sampaikan kepada umatnya.Percaya kepada para nabi dan para rasul merupakan Rukun Iman yang keempat dalam Islam.
Para Nabi boleh menyampaikan wahyu yang diterimanya tetapi tidak punya kewajiban atas umat tertentu atau wilayah tertentu. Sementara, kata “rasul” berasal dari kata risala yang berarti penyampaian. Karena itu, para rasul, setelah lebih dulu diangkat sebagai nabi, bertugas menyampaikan wahyu dengan kewajiban atas suatu umat atau wilayah tertentu. Dari semua rasul, Muhammad sebagai ‘Nabi Penutup’ yang mendapat gelar resmi di dalam Al-Qur’an Rasulullah adalah satu-satunya yang kewajibannya meliputi umat dan wilayah seluruh alam semesta ‘Rahmatan lil Alamin’.
2.  Nabi dan rasul dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah Adam. Nabi sekaligus rasul terakhir ialah Muhammad yang ditugaskan untuk menyampaikan Islam dan peraturan yang khusus kepada manusia di zamannya sehingga hari kiamat. Isa yang lahir dari perawan Maryam binti Imran juga merupakan seorang nabi.
Selain ke-25 nabi sekaligus rasul, ada juga nabi lainnya seperti dalam kisah Khidir bersama Musa yang tertulis dalam Surah Al-Kahf ayat 66-82. Terdapat juga kisah Uzayr dan Syamuil. Juga nabi-nabi yang tertulis di Hadits dan Al-Qur’an, seperti Yusya’ bin Nun, Zulqarnain, Iys, dan Syits.Sedangkan orang suci yang masih menjadi perdebatan sebagai seorang Nabi atau hanya wali adalah Luqman al-Hakim dalam Surah Luqman. Rasul adalah manusia yang memperoleh wahyu dari Tuhan tentang agama dan misinya
3.  Kriteria nabi dan rasul
Dikatakan bahwa nabi dan rasul memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, diantaranya adalah:
    Dipilih dan diangkat oleh Allah.
    Mendapat mandat (wahyu) dari Allah.
    Bersifat cerdas.
    Dari umat Bani Adam (Manusia).
    Nabi dan Rasul adalah seorang pria.
 “Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui”. (QS. Al anbiyya’ 21:7)
a.     Rasul dalam ajaran Islam
Rasul (Arab:رسول Rasūl; Plural رسل Rusul) adalah seorang yang mendapat wahyu dari Allah dengan suatu syari’at dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya dan mengamalkannya. Setiap rasul pasti seorang nabi, namun tidak setiap nabi itu seorang rasul. Jadi jumlah para nabi itu jauh lebih banyak ketimbang para rasul.
Menurut syariat Islam jumlah rasul ada 312, sesuai dengan hadits yang telah disebutkan oleh Muhammad, yang diriwayatkan oleh At-Turmudzi. Dari Abi Zar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul diantara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas(312)” Hadits riwayat At-Turmuzy
Menurut Al-Qur’an Allah telah mengirimkan banyak nabi kepada umat manusia. Bagaimanapun, seorang rasul memiliki tingkatan lebih tinggi dibandingkan dengan seorang nabi, mereka membawa sebuah syariat baru kepada umatnya, sementara nabi hanya menguatkan keyakinan dirinya sendiri kepada Allah. Diantara rasul yang memiliki julukan Ulul Azmi adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad. Mereka dikatakan memiliki tingkatan tertinggi dikalangan rasul.
 ‘Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” (Al anbiyya’ 21:7)



b.     Rasul dalam Al-Qur’an
Dari Al-Quran disebut beberapa nama nabi sekaligus menjadi rasul diantaranya yaitu:

1.    Nuh, seorang nabi sekaligus rasul pertama, diutus untuk Banu Rasib.
2.    Hud, diutus untuk ‘Aad yang tinggal di Al-Ahqaf, Yaman.
3.    Shaleh, diutus untuk Bangsa Tsamud.
4.    Ibrahim, diutus untuk Bangsa Kal’an di Kaldaniyyun Ur, Iraq.
5.    Luth, diutus untuk negeri Sadum dan Gomorrah.
6.    Isma’il, diutus untuk untuk Qabilah Yaman, Mekkah.
7.    Ishaq, diutus untuk Kaum Kana’an di wilayah Al-Khalil, Palestina.
8.    Yaqub, diutus untuk Kaum Kan’an di Syam (Syria).
9.    Yusuf, diutus untuk Hyksos dan bangsanya sendiri di Mesir.
10.    Ayyub, diutus untuk Bani Israel.
11.    Syu’aib, diutus untuk Madyan dan Aykah.
    12.    Musa, diutus untuk Bani Israel.
13.    Harun, diutus untuk Bani Israel.
14.    Zulkifli, diutus untuk kaum Amoria di Damaskus.
15.    Yunus, diutus untuk Assyiria di Ninawa, Iraq.
16.    Ilyas, diutus untuk kaum Phiniq dan Bani Israel.
17.    Ilyasa, diutus untuk Bani Israil dan Kaum Amoria di Panyas, Syam.
18.    Sulaiman, nabi dan rasul yang diutus untuk Bani Israel.
19.    Zakaria, diutus untuk Bani Israil di Palestina.
20.    Yahya, diutus untuk Bani Israil di Palestina.
21.    Isa, diutus untuk Bani Israil di Palestina.
22.    Muhammad, seorang nabi & rasul terakhir yang diutus di Jazirah Arab untuk seluruh bangsa didunia.
   

Sedangkan Adam, Syits dan Idris yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf sebagai seorang Nabi saja, bukan sebagai Rasul kerana mereka tidak memiliki umat atau kaum dan tidak memiliki kewajiban untuk menyebarkan risalah yang mereka yakini.
 “ Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” (Al anbiyya’ 21:7)
 “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. 4:34)

Tidak ada komentar: