Kamis, 09 Februari 2012

Allah My Hope

Wajah dunia dan kehidupan bagaikan angin yang datang dan pergi,dari kiri,kanan,depan,dan belakang. Tidak ada yang stabil,semua terus berubah,dan inilah yang menyebabkan manusia modern stress berat. Seseorang mengalami depresi karena banyak berharap kepada makhluk Allah. Kita berharap ekonomi membaik,krisis berakhir ,Presiden yang lurus pejabat yang jujur,suami/istri yang sholeh,anak yang berbakti,rizki yang melimpah,keadaan yang aman dan seter usnya. Kita terus berharap pada dunia beserta isinya akan tetapi suatu saat nanti dunia akan mengkhianati kita selama kita tidak berharap kepada yang mempunyai dunia. Takutlah hanya kepada Allah. Jika kita berharap pada yang lain,dunia akan tahu dan akan mengintai kita dengan menambahkan ketakutan. Namun ,jika kita takut kepada Allah,insyaallah dunia akan takut,tunduk kepada kita. Dunia tahu diri ,iapun takut kei mepada penciptanya. Suatu ketika ada seorang sahabat yang akan pergi ke luar negri menghampiri saya. Dia mungkin tidak pulang untuk beberapa tahun. Dia ingin berbincang-bincang sebentar dengan saya karena hari itu merupakan hari terahir dia di Indonesia sebelum dia berangkat. Saya bertanya,”Apa targetmu ke luar negri?” Dia menjawab,”Saya ingin membangun rumah kecil di desa saya”. Saya bertanya lagi,” Apakah rumah itu bisa mendatangkan keselamatan,kesehatan,dan kebahagiaan?” Dia menjawab,”mungkin tidak. Tetapi,itulah yang ingin saya kejar”. Saya kemudian berkata;”Bukankah lebih baik jika cita-cita,target,dan harapanmu hanya Allah semata. Karena dari Allah-lah semua kebaikan akan datang baik dari langit maupun dari bumi”. Dia mengangguk. “dengan Ridho Allah engkau akan mendapatkan jauh lebih banyak dari sekedar rumah kecil”. Cukuplah bagi hamba Allah hanya berharap kepada-Nya karena semua yang baik datang dari Allah,bukan dari yang lain.

Tidak ada komentar: