PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman
adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang hidup yang berbeda jenis dan
speciesnya.sedangkan Pengertian Keanekaragaman Hayati adalah keseluruhan
variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada
makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memiliki ciri dan tempat hidup yang
berbeda. Bagaimana keanekaragaman di dunia terjadi? Keanekaragaman makhluk
terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti: ukuran, bentuk, warna, fungsi
organ, tempat hidup dan lain–lain. Keanekargaman makhluk hidup sangat penting
bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup
yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi.
Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat
keanekaragaman rendah dan terancam punah. Faktor-faktor yang menyebabkan
timbulnya keanekaragaman makhluk hidup adalah : Mutasi adalah peristiwa
perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti materi genetik atau
faktor lingkungan, seperti radiasi dan suhu. Rekombinasi adalah proses atau
peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi gen baru pada kromosom.
Individu baru dari reproduksi seksual akan memiliki faktor keturunan dari kedua
induknya.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk membahas sedikit banyaknya
tentangkeanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya dalam dunia ini
dan makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk
hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat
keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat
kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah.
BAB II
PEMBAHASAN
KEANEKARAGAMAN
MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA
Biosfer disebut sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana makhluk
hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya.
Lapisan ini terbagi 3 lapisan yaitu:
1. Litosfer adalah lapisan kulit bumi, tempat dimana
makhluk hidup darat tinggal dan melangsungkan kehidupannya
2. Hidrosfer adalah lapisan air, merupakan tempat
hidup bagi makhluk hidup aquatik dan merupakan sumber dari air, yang mengalami
siklus untuk terjadinya hujan
3. Atmosfer adalah lapisan udara, merupakan sumber
kehidupan bagi makhluk hidup, karena dari sanalah gas-gas yang diperlukan untuk
respirasi dan proses fotosintesis diperoleh. Bahkan unsur hara dalam bentuk gas
yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan juga diperoleh dari atmosfer.
Lithosphere adalah akumulasi masa dari batuan-batuan padat yang membentuk
selubung yang mengelilingi bagian cair bumi yang panas (magma). Lithosphere
terdiri dari komponen primer seperti: 1. Mineral 2. Batuan 3. Fluida. Atmosphere
adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi dengan ketebalan kurang lebih 1.000
km dari permukaan bumi.
1. Sel Sebagai Unit Kehidupan
Sel merupakan unit kehidupan, baik dari segi struktural, pertumbuhan,
reproduksi, hereditas dan fungsional. Sel sebagai unit struktural maksudnya
adalah sel merupakan satuan terkecil penyusun tubuh organisme. Organisme
multiseluler, tubuhnya dibangun oleh banyak sel yang diperoleh dari pembelahan
mitosis berulang-ulang sebuah sel tunggal (monoseluler) yang disebut zigot.
Akibatnya organisme mengalami pertumbuhan. Oleh karena itu dikatakan sel
sebagai unit pertumbuhan. Zigot dihasilkan dari peleburan sel kelamin (sel
benih) jantan dan betina. Karena dari sel kelamin dapat dihasilkan individu
baru, sel dikatakan juga sebagai unit produksi. Masing-masing sel kelamin (sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina) membawa materi genetik (genom) sebagai
penentu sifat (karakter) yang akan diwariskan kepada turunannya (individu
baru). Sifat oleh karena itu sel dikatakan juga sebagai unit hereditas.
Di dalam masing-masing sel penyusun tubuh makhluk hidup terselenggara semua
aktivitas kehidupan, baik pada organisme uniseluler, organisme yang selnya
bergabung membentuk koloni dan pada organisme uniseluler. Pada organisme
uniseluler, seluruh aktivitas hidup dilaksanakan oleh sel tersebut. Pada
organisme yang berbentuk koloni belum tampak diferensiasi fungsi yang jelas
dari masing-masing sel penyusun koloninya. Sedangkan organisme multiseluler
terdapat diferensiasi fungsi untuk menjalankan aktivitas kehidupan.
Komposisi kimiawi sel yang spesifik, kemampuan melaksanakan metabolisme,
reproduksi, tumbuh menjadi besar, tanggap terhadap rangsang dan berdaur hidup
adalah hal-hal yang membedakan organisme dengan benda mati. Agar dapat
melaksanakan seluruh aktivitas hidup, sel harus memiliki bagian-bagian utama,
yaitu membran plasma, protoplasma (cairan sel atau sitoplasma dengan
seluruh organel-organel sel yang terdapat di dalamnya), dan nukleus yang
mengandung materi genetik (genom).
2. Pembelahan sel
Mitosis: pembelahan pada sel somatik yang menghasilkan sel anakan yang
sama dengan sel induk.
Meiosis: pembelahan reduksi yang memisahkan kromosom-kromosom yang
homolog. Terjadi pada proses gametogenesis.
3. Teori asal usul terjadinya makhluk hidup
a. Teori Generatio spontanea/ Abiogenesis, teori ini
dicetuskan oleh Aristoteles (384-322 SM) dengan percobaannya sebagai berikut:
tabung reaksi diisi dengan air yang terdapat potongan jerami, setelah sekitar 2
minggu, ternyata dalam tabung tersebut terdapat makhluk kecil, dari percobaan
tersebut Aristoteles menyimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati
secara spontan.
b. Teori Biogenesis, teori ini muncul untuk
menyanggah teori diatas, yang dibuktikan secara terpisah oleh Fransisco Redi
(1626-1697M) dengan daging yang disimpan di dalam stoples (tabung kaca) dan
Lazarro Spallanzani (1729-1799M) dengan air kaldu yang dimasukkan dalam botol atau
tabung reaksi. Percobaan dari Spallanzani adalah sebagai berikut: 3 model,
yang tabung I tertutup rapat, II tertutup tapi tidak terlalu rapat, dan III
terbuka.
c. Harold urey, Teori ini mengatakan bahwa
sebelum ada kehidupan di bumi, penuh dengan senyawa-senyawa kimia diantaranya
adalah metana (CH4), amonia NH3, gas hidrogen H2 danuap air (H2O),
keempat senyawa kimia setelah terkena aliran listrik halilintar dan
radiasi-radiasi sinar kosmis akan terjadi reaksi-reaksi kimia membentuk zat
hidup yang memungkinkan terjadinya makhluk hidup yang mula-mula.
d. Teori Cosmozoa, Teori ini mengatakan bahwa makhluk
hidup datang di bumi dari bagian lain alam semesta ini. Asumsi yang mendasari
teori ini adalah (a) benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam
alam semesta ini, (b) hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antar
benda angkasa ke bumi.
e. Teori Allen, Mengatakan bahwa pada saat
keadaan fisik bumi ini seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi, yaitu
reaksi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan
menimbulkan pengaturan atom dan materi-materi. Interaksi antara nitrogen,
karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka bumi akan
membentuk zat-zat yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.
1. Reproduksi sel
Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap sel dapat
memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui proses yang disebut
pembelahan sel atau reproduksi sel . Pada organisme bersel satu (uniseluler ),
seperti bakteri dan protozoa, proses pembelahan sel merupakan salah satu cara
untuk berkembang biak. Protozoa melakukan pembelahan sel dari satu sel menjadi
dua, dari dua sel menjadi empat, dan dari empat sel menjadi delapan, dan
seterusnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel
mengakibatkan bertambahnya sel-sel tubuh. Oleh karena itu, terjadilah
proses pertumbuhan pada makhluk hidup. Pembelahan sel juga berlangsung pada sel
kelamin atau sel gamet yang bertanggung jawab dalam proses perkawinan antar
individu. Setelah dewasa, sel kelenjar kelamin pada tubuh manusia membelah
membentuk sel-sel kelamin.
Seorang laki-laki menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan wanita
menghasilkan sel telur atau ovum di dalam ovarium. Pada dasarnya,
pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan secara langsung
(amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis).
a. Pembelahan sel secara langsung (amitosis)
Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan ami-tosis atau
pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari 1 sel
menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel.
b. Pembelahan sel secara tidak langsung (Mitosis)
Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui
tahapan-tahapan tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan penampakan
kromosom yang berbeda-beda.
2. Reproduksi tumbuhan
Sebelum menjadi individu baru, pada tumbuhan tentunya diperlukan bahan baku
atau cikal bakal pembentuk individu baru tersebut. Pada proses perkembangbiakan
generatif (seksual) tumbuhan, bahan baku tersebut berupa sel kelamin yang
disebut gamet. Gamet jantan dan betina diperlukan untuk membentuk zigot,
embrio, kemudian individu baru. Proses pembentukan gamet, baik jantan maupun
betina yang disebut gametogenesis (genesis=pembentukan). Gametogenesis
melibatkan pembelahan meiosis dan terjadi pada organ reproduktif. Pada tumbuhan
terjadi pada putik dan benang sari. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin,
yaitu gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur).
3. Gametogenesis pada tumbuhan
Sebelum menjadi gamet, hasil akhir meiosis pada gametogenesis mengalami
perkembangan terlebih dahulu melalui proses yang dise-but maturasi. Proses
gametogenesis pada tumbuhan berbunga (Angiospermae) saja. Pada tumbuhan
berbunga, gametogenesis diperlukan dalam pem-bentukan gamet jantan dan pembentukan
gamet betina. Pembentukan gamet jantan disebut mikrosporogenesis, sedangkan
pembentukan gamet betina disebut megasporogenesis.
4. Resproduksi hewan
Gametogenesis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangbiakan
hewan. Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua, yaitu spermatogenesis dan
oogenesis. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan
(sperma).Sementara oogenesis adalah proses pembentuk an gamet betina (ovum atau
sel telur).
5. Spermatogenesis
Sperma berbentuk kecil, lonjong, berfl agela, dan secara keselu-ruhan
bentuknya menyerupai kecebong (berudu). Flagela pada sperma digunakan sebagai
alat gerak di dalam medium cair. Sperma dihasilkan pada testis. Pada mamalia,
testis terdapat pada hewan jantan sebagai buah pelir atau buah zakar. Buah
pelir pada manusia berjumlah sepasang.
6. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina atau gamet betina
yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Di dalam
ovarium, sel induk telur yang disebut oogonium tumbuh besar sebagai oosit
primer sebelum membelah secara meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada
spermatogenesis yang menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar.
Meiosis I pada oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik yang
berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut oosit
sekunder , sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub primer ( polar body ).
Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis
makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang diduga
telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat
beberapa bentuk peralihan antara manusia moderen dan nenek moyangnya. Menurut
skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanlah empat kelompok dasar
sebagai berikut:
1. Australophithecines
2. Homo habilis
3. Homo erectus
4. Homo sapiens
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut
oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti
"kera dari selatan".Australophitecus, yang tidak lain adalah
jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa
dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan
rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut
sebagai "Australopithecus > Homo Habilis > Homo
erectus > Homo sapiens," evolusionis secara tidak langsung
menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.
Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses
utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi
ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk
hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme
bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru
dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen
antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara
seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi
genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi
ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam
suatu populasi.
Ciri-ciri manusia yang mirip dengan mammalia adalah:
1. Mempunyai rambut
2. Mempunyai kelenjar keringat
3. Menyusui
anaknya
Manusia termasuk pada ordo primata dapat kita pelajari hubungan
kekerabatannya dengan mengadakan perbandingan antara manusia dengan primata
(kera).
Persamaan manusia dengan kera:
1. Mata menghadap ke depan
2. Ibujari tungkai depan dapat
digerakkan ke segala arah
3. Letak kelenjar mammae di dada
4. Bentuk rahim bertipe simpleks (satu
ruangan)
Perbedaan antara manusia dan kera:
1. Kera termasuk familia Pongidae, sedangkan manusia
termasuk familia Hominidae
2. Volume otak manusia (1450 cm3) lebih besar dari
otak kera ( shimpanse yang paling cerdas vol. Otaknya 550 cm3) dan masih
memungkinkan untuk berkembang
3. Anggota tubuh belakang pada manusia untuk
berjalan, sedenga pada kera untuk memegang.
4. Tungkai belakang manusia lebih panjang dari
tungkai depan, sedang pada kera tungkai depan lebih panjang atau sama dengan
tungkai belakang
5. Susunan haemoglobin berbeda
Manusia Modern, adalah manusia yang hampir menyerupai manusia sekarang,
hidup antara 150.000-15.000 tahun yang lalu.Volume otaknya kira-kira 1450
cm3 sama dengan manusia sekarang dan merupakan satu spesies dengan manusia
sekarang yaitu Homo sapiens. Fosil yang di temukan al:
1. Manusia Neandertal, ditemukan di lembah
Neander
2. Manusia Cro-Magnon, ditemukan di gua-gua
Cro-Magnon, Dordogne, Lascaux, Perancis.
3. Manusia Swanscombe, ditemukan di Inggris
4. Manusia Steinheim , ditemukan di Jerman
5. Manusia Gunung Carmel , ditemukan di
gua-gua Tabun dan Skhul di Palestina
6. Manusia Shanidar, ditemukandi Irak
F. Keanekaragaman Makhluk Hidup
Nomenklatur adalah cara pemberian nama ilmiah kepada makhluk hidup agar
keanekaragaman makhluk hidup dapat di pelajari. Makin banyak spesies organisme
yang ditemukan, menyebabkan orang melakukan klasifikasi/pengelompokan
berdasarkan kepada ciri khas organisme tersebut. Makhluk hidup di dunia ini
terbagi menjadi 3 kelompok yaitu: dunia Protista, dunia Plantarum dan dunia
Animalia.
1. Dunia Plantarum terdiri dari dua super
divisio yaitu:
a. Thallophyta
Thallophyta mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh
angkut, akar, batang, dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
1) Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di tempat basah,
multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga mampu
melakukan fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki pigmen lain.
Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara seksual dengan
fertilisasi antara gamet jantan dan betina. Algae dibedakan
atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan),
Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
2) Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di tempat-tempat
yang lembap, mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun, batang dan
akar, mampu melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa
hidupnya me ngalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan
generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit).
Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a) Hepaticeae (Lumut hati) Tumbuh secara horisontal,
belum memiliki daun, dapat dibedakanmenjadi lumut hati jantan dan betina. Alat
reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit. Contoh:
Marchantia.
b) Musci (Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih
menyerupai batang dan daun, hidup ditempat-tempat basah, berkelompok. Contoh:
Sphagnum fimbriatun, Mnium.
b. Tracheophyta
Tumbuhan ya ng memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang
terdiri dari akar, batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat
untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat
transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis.
Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah:
1) Pterydophyta mempunyai daun, batang, dan akar
sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air
dan zat makanan. Pterydophyta telah memiliki pembuluh angkut (xilem) dan
(floem), dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta
dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba), Lycophyta
(paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
2) Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang
memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai alat reproduksi dan
menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut
benangsari dan yang menghasilkan gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan
secara seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon
tumbuhan baru). Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada
letak bijinya, yaitu:
a) Gymnosp ermae (tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun
buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k erucut yang disebut
strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Gymnospermae terbagi
menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). – Coniferae,
contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo). –
Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.
b) Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae
memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji diselubungi daun
buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap maupun tidak lengkap.
Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan
benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Se telah terjadi pembuahan, biji
berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma
(cadangan makanan).
G. Geografi
Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Makhluk hidup
1. Faktor Lingkungan
Dua faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup
adalah faktorabiotik dan biotik. Faktor abiotik merupakan factor fisik yang
sangat berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan. Faktor abiotik
meliputi:
a. Iklim
Iklim berpengaruh besar terhadap kehidupan. Unsur-unsur iklim sebagai
berikut:
1) Suhu
Kodisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan,
karena jenis spesies tertentu memiliki persyaratan suhu lingkungan yang ideal
atau suhu optimum bagi kehidupannya, serta batas suhu maksimum dan minimum
untuk tumbuh yang dinamakan tolerensi spesies terhadap suhu. Suhu bagi tumbuh-tumbuhan
merupakan faktor pengontrol bagi persebarannya sesuai dengan letak lintang,
ketinggian dan sebagainya. Penamaan habitat tumbuhan biasanya sama dengan
nama-nama wilayah berdasarkan lintang buminya, seperti vegetasi hutan tropik,
vegetasi lintang sedang, dan sebagainya.
2) Kelembaban udara
Kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Ada tumbuhan
yang sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembab bahkan ada yang dapat
hidup di daerah yang sangat basah.
3) Angin
Angin sangat membantu dalam proses penyerbukan atau pembuahan beberapa
jenis tumbuhan, sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Bahkan
ada tumbuhan tertentu yang penyebaran benihnya dilakukan oleh angin. Contohnya,
ilalang atau sejenis rumput-rumputan.
4) Curah hujan
Untuk memenuhi kebutuhan akan air, tumbuh-tumbuhan sangat tergantung pada
curah hujan dan kelembaban udara. Banyak sedikitnya jumlah curah hujan di suatu
tempat akan membentuk karakter yang khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka
bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi, dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan
yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu, karena tunbuh-tumbuhan merupakan
produsen yang menyediakan makanan bagi hewan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses
utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi
ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk
hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme
bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru
dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen
antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara
seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi
genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi
ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam
suatu populasi.
2. Azoikum : belum ada kehidupan, bumi masih panas.
3. Archeozoikum : bumi dingin, ada daratan dan
lautan.
4. Proterozoikum : zaman kehidupan protozoa bersel satu.
B. Saran
Dua faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup
adalah faktorabiotik dan biotik. Faktor abiotik merupakan factor fisik yang
sangat berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa
ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau
“instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk
melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan
berkembang biak.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala
yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu
merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu
tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan
“mengapa” demikian.
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang
diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan
pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
B. SARAN
Manusia secara alamiah, dari zaman purba sampai zaman dewasa sekarang
memiliki rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu tersebut menyebabkan manusia
menyelidiki persoalan-persolan yang akan menghasilkan jawaban. Demikianlah
pikiran manusia berkembang dari pikiran primitif sampai kepikiran yang modern.
Dengan adanya ilmu pengetahuan dan rasa ingin tahu pada diri manusia, maka
diharapkan setiap individu mengembangkan rasa ingin tahu tersebut menjadi
penelitian-penelitian yang akan menghasilkan penemuan-penemuan yang berguna
bagi ilmu pengetahuan.