jual butuh uang mendesak ....LM ...10gr 2 keping @Rp. 5.300.000, 25gr 1
keping @ Rp. 13. 200.000 dan 50gr @Rp. 26.100.000 yg serius hubungi no HP
087877177237
Selasa, 10 April 2012
Motivasi ( dari : Mario Teguh )
Motivasi ( dari : Mario Teguh )
- Bukan pertumbuhan yang lambat yang harus anda takuti. Akan tetapi anda harus lebih takut untuk tidak tumbuh sama sekali. Maka tumbuhkanlah diri anda dengan kecepatan apapun itu.
- Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan
- Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila cara-cara anda baru
- Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap anda salah
- Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang yang berbakat
- Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan saat muda.
- Semakin banyak yang Anda inginkan, akan semakin banyak yang hanya tinggal jadi keinginan. Fokus pada satu keinginan memungkinkan pencapaian banyak keinginan
- Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah
Minggu, 08 April 2012
Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum PAI
Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum PAI
PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan alat/ kunci dalam prosess pendidikan
formal. Tidak mengherankan apabila alat ini selalu dirombak atau
ditinjau kembalii untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman. Oleh
sebab itu kurikulum juga harus selalu berkembang.
Istilah
pengembangan menunjuk pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara
baru, dimana selama kegiatan tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat
atau cara tersebut terus dilakukan. Bila setelah mengalami
penyempurnaan-penyempurnaan akhirnya alat atau cara tersebut dipandang cukup
mantap untuk digunakan seterusnya, maka berakhirlah kegiatan pengembangan
tersebut. Kegiatan pengembangan kurikulum mencakup penyusunan kurikulum itu
sendiri, pelaksanaan di sekolah-sekolah yang disertai dengan penilaian
intensif.
Di
dalam makalah ini yang berhubungan dengan perkembangan kurikulum, maka peran
guru di dalam pengembangannya sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran
yang akan dilaksanakan secara kurikulum yang bersifat sentral maupun desentral,
keduanya memerlukan penerapan dan perkembangan dari peran guru tersebut. Begitu
juga dengan perkembangan kurikulum PAI, maka dari itu makalah ini akan membahas
tentang peran guru terhadap perkembangan kurikulum yang akan membuka wawasan
kita dalam hal peranan guru dalam pengembangan kurikulum PAI.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pengembangan Kurikulum
Centre
for Educational Research and Innovation (CERI) coba mendefinisikannya sebagai
berikut curriculum development is the process of analiting and refining goals,
aims and objektives, together with the translation of these into the content of
courses by formal or informal methods. (CERI, handbook on curriculum
development, P.12)
Pada pengembangan kurikulum ialah
mengarahkan kurikulum ketujuan pendidikan yang diharapkan karena adanya
berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari luar atau dalam,
dengan harapan agar peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik.
Oleh karena itu pengembangan kurikulum hendaknya bersifat antisipatif, adaptif
dan aplikatif.
Pada
dasarnya pengembangan kurikulum adalah mengarahkan kurikulum sekarang ketujuan
pendidikan yang diharapkan karana adanya berbagai pengaruh yang sifatnya
positif yang datangnya dari luar atau dari dalam sendiri dengan harapan agar
peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik.
B. Peranan
Guru dalam Pengembangan Kurikulum
Guru
memegang peranan yang cukup penting baik didalam perencanaan maupun pelaksanaan
kurikulum. Dia adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum bagi
kelasnya. Sekalipun ia tidak mencetuskan sendiri, konsep-konsep tentang
kurikulum, guru merupakan penerjemah kurikulum yang datang. Dialah yang
mengolah, meramu kembali kurikulum dari pusat untuk disajikan di kelasnya.
Karena guru juga merupakan barisan pengembangan kurikulum yang terdepan maka
guru pulalah yang selalu melakukan evaluasi dan penyempurnaan kurikulum,
sebagai pelaksana kurikulum maka guru pulalah yang menciptakan kegiatan belajar
mengajar bagi murid-muridnya. Berkat keahlian keterampilan dan kemampuan
seninya dalam mengajar, guru mampu menciptakan situasi belajar yang aktif yang
menggairahkan yang penuh kesungguhan dan mampu mendorong kreatifitasnya anak.
Dilihat
dari segi pengelolaannya, pengembangan kurikulum dapat dibedakan antara yang
bersifat sentralisasi, desentralisasi, sentral desentral :
1. Peranan
Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Sentralisasi
dalam
kurikulum yang bersifat guru tidak mempunyai peranan dan evaluasi kurikulum
yang bersifat makro, mereka lebih berperan dalam kurikulum mikro.
Kurikulum makro disusun oleh tim khusus yang terdiri atas para ahli.
Penyusunan kurikulum mikro dijabarkan dari kurikulum makro. Guru menyusun
kurikulum dalam bidangnya untuk jangka waktu satu tahun, satu semester,
beberapa minggu, atau beberapa hari saja. Kurikulum untuk satu tahun, satu
semester disebut juga program tahunan. Sedangkan kurikulum untuk beberapa
minggu, beberapa hari disebut satuan pelajaran. Program tahunan, atupun satuan
pelajaran memiliki komponen-komponen yang sama yaitu tujuan, bahan pelajaran,
metode dan media pembelajaran dan evaluasi hanya keluasan dan kedalamannya
berbeda-beda. Menjadi tugas gurulah menyusun dan merumuskan tujuan yang tepat
memilih dan menyusun bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan minat dan
tahap pengembangan anak memiliki metode dan media mengajar yang bervariasi
serta menyusun metode dan alat yang tepat. Suatu kurikulum yang tersusun secara
sistematis dan rinci akan sangat memudahkan guru dalam emplimentasinya.
Walaupun kurikulum sudah tersusun dengan berstruktur, tapi guru masih mempunyai
tugas untuk mengadakan penyempurnaan dan penyesuaian-penyesuaian.
Implementasi
kurikulum hampir seluruhnya bergantung pada kreatifitas, kecakapan, kesungguhan
dan ketekunan guru. Guru juga berkewajiban untuk menjelaskan kepada para
siswanya tentang apa yang akan dicapai dengan pengajarannya, membangkitkan
motivasi belajar, menciptakan situasi kompetitif dan kooperatif dan memberikan
pengarahan juga bimbingan.
2. Peranan
Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Desentralisasi
kurikulum
desentralisasi disusun oleh sekolah ataupun kelompok sekolah tertentu dalam
suatu wilayah atau daerah. Kurikulum ini diperuntukan bagi suatu sekolah
ataupun lingkungan wilayah tertentu. Pengembangan kurikulum semacam ini
didasarkan oleh atas karakteristik, kebutuhan, perkembangan daerah serta
kemampuan sekolah, atau sekolah-sekolah tersebut. Dengan demikian kurikulum
terutama isinya sangat beragam, tiap sekolah atau wilayah mempunyai kurikulum
sendiri tetapi kurikulum ini cukup realistis. Bentuk kurikulum ini mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain :
pertama,
kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat. Kedua,
kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan sekolah baik kemampuan
profesional, finansial dan manajerial. Ketiga, disusun oleh guru-guru sendiri
dengan demikian sangat memudahkan dalam pelaksanaannya. Keempat, ada motivasi
kepada sekolah (kepala sekolah, guru), untuk mengembangkan diri, mencari dan
menciptakan kurikulum yang sebaik-baiknya, dengan demikian akan terjadi semacam
kompetisi dalam pengembangan kurikulum.
Beberapa
kelemahan kurikulum ini adalah 1) tidak adanya keseragaman untuk situasi yang
membutuhkan keseragaman demi persatuan dan kesatuan nasional, bentuk ini kurang
tepat. 2) tidak adanya standart penilaian yang sama sehingga sukar untuk
diperbandingkannya keadaan dan kemajuan suatu sekolah/ wilayah dengan sekolah/
wilayah lainnya. 3) adanya kesulitan bila terjadi perpindahan siswa kesekolah/
wilayah lain. 4) sukar untuk mengadakan pegelolaan dan penilaian secara nasional.5)
belum semua sekolah/ daerah mempunyai kesiapan untuk menyusun dan mengembangkan
kurikulum sendiri.
3. Peranan
Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Sentral Desentral
Untuk
mengatasi kelemahan kedua bentuk kurikulum tersebut, bentuk campuran antara
keduanya dapat digunakan yaitu bentuk sentral desentral. dalam kurikulum yang
yang dikelola secara sentralisasi desentralisasi mempunyai batas-batas tertentu
juga, peranan guru dalam dalam pengembangan kurikulum lebih besar dibandingkan
dengan yang dikelola secara sentralisasi. Guru-guru turut berpartisipasi, bukan
hanya dalam penjabaraban kurikulum induk ke dalam program tahunan/ semester/
atau satuan pelajaran, tetapi juga di dalam menyusun kurikulum yang menyeluruh
untuk sekolahnya. Guru-guru turut memberi andil dalm merumuskan dalam setiap
komponen dan unsur dari kurikulum. Dalam kegiatan yang seperti itu, mereka
mempunyai perasaan turut memilki kurikulum dan terdorong untuk mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam pengembangan kurikulum.
Karena
guru-guru sejak awal penyusunan kurikulum telah diikut sertakan, mereka
memahami dan benar-benar menguasai kurikulumnya, dengan demikian pelaksanaan
kurikulum di dalam kelas akan lebih tepat dan lancar. Guru bukan hanya berperan
sebagi pengguna, tetapi perencana, pemikir, penyusun, pengembang dan juga
pelaksana dan evaluator kurikulum.
C. Pengembangan
Kurikulum PAI
Pengembangan
kurikulum Pendidikan Agama Islam(PAI) dapat diartikan sebagai:
(1)
kegiatan menghasilkan kurikulum PAI atau (2) proses yang mengkaitkan satu
komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum PAI yang lebih
baik;dan/ atau(3) kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaaan, penilaian dan
penyempurnaan kurikulum PAI. Dalam realitas sejarahnya, pengembangan kurikulum
PAI tersebut ternyata mengalami perubahan-perubahan paradigma, walaupun dalam
beberapa hal-hal tersebut masih tetap dipertahankan hingga sekarang. Hal ini
dapat dicermati dari fenomena berikut: (1) perubahan dari tekanan pada hafalan
dan daya ingatan tentang teks-teks dari ajaran-ajaran agtama islam, serta
disiplin mental spiritual sebagaimana pengaruh dari timur tengah, kepada
pemahaman tujuan, makna dan motivasi beragama islam untuk mencapai tujuan
pembelajaran PAI: (2) perubahan dari cara berpikir tekstual, normative, dan
absolutis kepada cara berpikir historis, empiris, dan kontekstual dalam
memahami dan menjelaskan ajaran-ajaran dan nilai-nilai agama Islam: (3)
perubahan dari tekanan pada produk atau hasil pemikiuran agama Islam daripada
pendahulunya kepada proses atau metodologinya sehingga menghasilkan produk
tersebut: dan(4) perubahan dari pola pengembangan kurikulum PAI yang hanya
mengandalkan pada para pakar dalam memilih dan menyusun isi kurikulum PAI
kearah keterlibatan yang luas dari para pakar, guru, tujuan PAI dan cara-cara
mencapainya.
D. Fungsi
Kurikulum PAI
1. Bagi
sekolah/madrasah yang bersangkutan;
a.
sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam yang diinginkan atau
dalan istilah KBK disebut standar kopetensi PAI, meliputi fungsi dan tujuan
pendidikan nasional, kompetensi lintas kurikulum, kompetensi tamatan/lulusan,
kompetensi bahan kajian PAI, kopmpetensi mata pelajaran PAI ( TK,SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA ), kompetensi mata pelajaran kelas (Kelas I, II, III, IV, V,
VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII);
b.
pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan Agama Islam di
sekolah/madrasah.
2. Bagi
sekolah/madrasah atau diatasnya;
a.
Melakukan
penyesuaian
b.
Menghindari
keterulangan sehingga boros waktu
c.
Menjaga
kesinambungan.
3. Bagi
masyarakat;
a.
Masyarakat
sebagai pengguna lulusan (users), sehingga sekolah/madrasah harus mengetahui
hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam konteks pengembangan PAI;
b.
Adanya
kerja sama yang harmonis dalam hal pembenahan dan pengembangan kurikulum PAI.
E. Proses
Pengembangan Kurikulum
Dalam
menyusun perencanaan ini kurikulum bisa berasal dari :
1.
Visi yang dicanangkan
Visi
adalah the statement of ideas or hopes, yakni pernyataan tentang cita-cita atau
harapan-harapan yang ingin dicapai oleh suatu nlembaga pendidikan dalam jangka
panjang.
2.
kebutuhan stakeholders, (siswa, masyarakat, pengguna lulusan), dan kebutuhan
untuk studi lanjutan.
3.
Hasil evaluasi kurikulum sebelumnya dan tuntutan perkembangan iptek dan zaman.
4.
Pandangan-pandangan para pakar dengan berbagai latar belakangnya.
5.
Kecendrungan era globalisasi yang menuntut seseorang untyuk memiliki etos
belajar sepanjang hayat, melek sosial, ekonomi, politik, budaya dan teknologi.
Kelima ide tersebut kemudian diramu sedemikian rupa untuk dikembangkan dalam
program atau kurikulum sebagai dokumen, yang antara lain berisin : informasi
dan jenis dokumen yang dihasilkan ; bentuk/format silsbus ; dan
komponen-komponen kurikulum yang harusdikembangkan, apa yang tertuang dalam dokumen
tersebut kemudian dikembangkan dan disosialisasikan dalam proses
pelaksanaannya, yang dapat berupa pengembangan kurikulum dalam bentuk satuan
acara pembelajaran atau SAP, proeses pembelajaran di kelas atau di luar kelas,
serta evaluasi pembelajaran, sehingga diketahui tingkat efisiensi dan
efektivitasnya, dari evaluasi ini akan diperoleh umpan balik (feed back) untuk
digunakan dalam penyempurnaan kurikum berikumnya, dengan demikian, proses
pengambangan kurikum munutut adanya evaluasi secara berkelanjutan mulai dari
perencanaan, implementasi hingga evaluasinya itu sendiri.
Karena itu, pengembangan kurikulum PAI perlu dilakukan secara terus menerus
guna merespon dan mengantisipikasi pengembangan dan tuntutan yang ada tanpa
harus menunggu pergantian Menteri Pendidikan Nasional atau Menteri Agama.
Apabila saat ian masyarakat sudah memasuki era globalisasi, baik dibidang iptek
maupun sosial, politik, budaya dan etika. Hal ini akan berimplikasi pada
banyaknya masalahpendidikan yang harus segera diatasi, tanpa harus menunggu
nunggu keputusan dari atas.
A.
Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum PAI
Dalam konteks pendidikan Islam,
Kamrani Buseri menekankan bahwa peranan pendidik adalah untuk menumbuhkan nilai
Illahiah terhadap peserta didik, nilai Illahiah berkaitan dengan konsep tentang
ketuhanan dan segala sesuatu bersumber dari Tuhan. Nilai Illahiah berkaitan
dengan nilai Imaniah, Ubudiyah dan Mualamah, dalam hal ini pendidik mesti
berusaha sekuat kemampuannya untuk mengembangkan diri peserta didik terhadap
nilai-nilai tersebut. Peranan pendidik dalam penumbuhan nilai-nilai Illahiah
akan lebih meningkat bila disertai dengan berbagai perubahan, penghayatan, dan
penerapan strategi dengan perkembangan jiwa peserta didik yang disesuaikan
dengan jiwa peserta didik.
PENUTUP
SIMPULAN
Dari semua yang telah dijabarkan,
yakni tentang perkembangan kurikulum dari segi pembahasan fungsi maupun
beberapa sifat kurikulum yang berkaitan dengan perkembangannya. Kemudian
dilihat dari pentingnya peran guru dalam perkembangannya maka bisa dikatakan
amat berpengaruh besar terhadap proses pembelajaran.
Dalam
kurikulum guru tidak mempunyai peranan dan evaluasi kurikulum yang bersifat
makro, mereka lebih berperan dalam kurikulum mikro. Kurikulum makro
disusun oleh tim khusus yang terdiri atas para ahli. Penyusunan kurikulum mikro
dijabarkan dari kurikulum makro. Kurikulum Desentralisasi disusun oleh sekolah
ataupun kelompok sekolah tertentu dalam suatu wilayah atau daerah. Kurikulum
ini diperuntukan bagi suatu sekolah ataupun lingkungan wilayah tertentu.
Pengembangan kurikulum semacam ini didasarkan oleh atas karakteristik,
kebutuhan, perkembangan daerah serta kemampuan sekolah, atau sekolah-sekolah
tersebut.
Untuk
mengatasi kelemahan kedua bentuk kurikulum tersebut, bentuk campuran antara
keduanya dapat digunakan yaitu bentuk sentral desentral.
Dalam
pengembangan kurikulum PAI, peran guru atau pendidik adalah Dalam konteks
pendidikan Islam, menekankan bahwa peranan pendidik adalah untuk menumbuhkan
nilai Illahiah terhadap peserta didik, nilai Illahiah berkaitan dengan konsep
tentang ketuhanan dan segala sesuatu bersumber dari Tuhan. Nilai Illahiah
berkaitan dengan nilai Imaniah, Ubudiyah dan Mualamah.
Langganan:
Postingan (Atom)