Hidup ala Rasulullah SAW
Mau tau bagaimana cara hidup beliau?
Beliau dipercaya jarang —bahkan hampir saja mendekati tidak pernah—
sekalipun menderita suatu penyakit selama hidupnya di dunia ini.
Padahal, beliau adalah seorang yang paling aktif dalam menyebarkan Islam
di dunia yang fana ini. Beliaulah yang memiliki tanggung jawab terbesar
dalam penyebara islam di dunia. Itu karena beliau adalah seorang Rasul
Allah sehingga diwajibkan pada beliau menyebarkan Islam di dunia ini.
Beliau adalah sosok manusia yang memiliki kesehatan rohani dan jasmani
yang kuat. Tanpa kedua dasar kesehatan beliau itu, saya yakin sekali
bahwa islam hingga saat ini belum tentu dapat menjadi kelompok yang
memiliki jumlah terbesar di dunia ini jika dilihat dari sisi
religiusnya.
Berikut merupakan beberapa gaya hidup Rasulullah yang saya catat
berdasarkan hasil khalaqah rutin saya. Meskipun saya tidak ragu kalau
ada beberapa catatan penting yang saya tinggalkan karena alasan
kecerobohan saya hingga sampai bisa terlewat.
Waktu tidur yang baik
SAW selalu memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Allah SWT dengan
sebaik mungkin. Hal itu tentunya karena beliau sadar bahwa apa pun yang
Allah SWT berikan kepada beliau merupakan ‘hal’ yang hanyalah sebuah
titipan, yang mana seyogyanya akan dimintai pertanggungjawabannya ketika
kiamat nanti. Waktu merupakan salah satu dari sekian banyak titipan
Allah seperti jiwa, raga, sense, harta, dan lain sebagainya. Dengan
begitu, sungguh sangat rugi jika kita sama sekali tidak bisa
memanfaatkan waktu kita sebaik mungkin selama kita diberikan kehidupan
oleh Allah AWT.
Dalam hasil diskusi kami, kami mendapat jawaban bahwa waktu tidur yang
baik sekaligus efektif serta beberapa waktu yang sangat dihindari Rasul
untuk tidur ialah seperti..
1. Beberapa menit sebelum azan zuhur dan azan ashar. Cukup beberapa
menit yang tidak sampai 20 menit.
2. Tidur malam di antara tiga waktu, yakni sekitar pukul 20.00-22.00,
22.00-24.00, dan 24.00-02.00. Tiga waktu itu sesungguhnya memiliki
beberapa catatan bahwa waktu terbaik untuk tidur ialah berada di waktu
pertama, yakni sekitar pukul 20.00-22.00, berurutan kualitasnya hingga
waktu ke tiga. Beberapa penelitian di negara-negara maju bahkan telah
membuktikan bahwa waktu sekitar pukul 22.00 merupakan waktu yang baik di
mana sistem kerja otak manusia berjalan dengan maksimal. Dalam salah
satu bahkan hadist ada yang berbunyi bahwa Rasulullah SAW sering tidak
terlihat ketika waktu untuk Isya telah tiba kecuali jika ada hal-hal
yang penting yang harus beliau diskusikan bersama sahabat-sahabatnya.
Beliau baru terlihat ketika hari telah menjelang tengah malam untuk
beribadah hingga beberapa waktu menjelang akhir malam.
3. Beberapa menit sebelum azan subuh.
4. Rasulullah SAW tidak pernah terlihat tidur setelah sholat subuh dan
sebelum maghrib. Waktu-waktu tersebut jika diteliti lagi sesungguhnya
merupakan waktu-waktu di mana sedang terjadinya pergantian antara malam
menjadi siang dan siang menjadi malam.
Pola makan sehat Rasulullah SAW
Hal ini pun sesungguhnya cukup menarik sekali untuk diperbincangkan.
Pola makan yang sehat sangat mempengaruhi kesehatan tubuh kita
sehari-hari. Menurut hasil holaqoh saya dengan kakak menthor bersama
teman-teman saya, beberapa hal yang patut untuk kita contoh sebagai
pengikut Rasulullah SAW ketika mengatur pola makannya adalah..
1. Makanlah ketika lapar saja, lalu hentikan ketika belum kenyang.
2. Menurut beberapa hadist, dikatakan bahwa Rasulullah selalu makan
dengan lutut di kaki kanannya menempel di perutnya, sehingga meskipun
makanan yang beliau makan itu tidak terlalu banyak beliau tetap
merasakan kenyang di perutnya. Hal itu tentu saja akan sangat berbeda
ketika makan dengan tanpa mengikuti posisi duduk Nabi.
3. Nabi Muhammad SAW selalu makan dengan tanpa menggunakan sendok. Ini
semakin menarik ketika sebuah penelitian di negara maju mengatakan bahwa
makan tanpa menggunakan sendok akan sangat baik untuk membantu proses
pembusukan di dalam usus halus. Di tangan manusia terdapat suatu bakteri
yang berfungsi untuk membusukkan makanan, hal itu terbukti karena
setiap kali kita menyentuh suatu makanan baru langsung dengan tangan
kita, maka beberapa waktu kemudian makanan yang kita sentuh itu akan bau
hingga akhirnyapun basi. Oleh karena itu, ketika kita langsung memakan
makanan kita dengan menggunakan tangan, maka—dengan dibantu oleh bakteri
di tangan kita—proses pencernaan di usus kita dengan sendirinya akan
terbantu.
Demikian merupakan ilmu yang didapat selepas holaqoh penulis. Tidak
dapat diungkiri bahwa dalam tulisan ini memang masih banyak sekali
terdapat kekurangan-kekurangan yang menurut saya masih sangat fatal.
Saya—untuk sementara ini—tidak dapat memberikan sumber-sumber hadist
dengan alasan saya terlalu ceroboh hingga lupa mencatat dalil-dalilnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar