Rabu, 21 September 2011

Hidup ala Rasulullah SAW


Hidup  ala Rasulullah SAW

Mau tau bagaimana cara hidup beliau? Beliau dipercaya jarang —bahkan hampir saja mendekati tidak pernah— sekalipun menderita suatu penyakit selama hidupnya di dunia ini. Padahal, beliau adalah seorang yang paling aktif dalam menyebarkan Islam di dunia yang fana ini. Beliaulah yang memiliki tanggung jawab terbesar dalam penyebara islam di dunia. Itu karena beliau adalah seorang Rasul Allah sehingga diwajibkan pada beliau menyebarkan Islam di dunia ini. Beliau adalah sosok manusia yang memiliki kesehatan rohani dan jasmani yang kuat. Tanpa kedua dasar kesehatan beliau itu, saya yakin sekali bahwa islam hingga saat ini belum tentu dapat menjadi kelompok yang memiliki jumlah terbesar di dunia ini jika dilihat dari sisi religiusnya. Berikut merupakan beberapa gaya hidup Rasulullah yang saya catat berdasarkan hasil khalaqah rutin saya. Meskipun saya tidak ragu kalau ada beberapa catatan penting yang saya tinggalkan karena alasan kecerobohan saya hingga sampai bisa terlewat. Waktu tidur yang baik SAW selalu memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Allah SWT dengan sebaik mungkin. Hal itu tentunya karena beliau sadar bahwa apa pun yang Allah SWT berikan kepada beliau merupakan ‘hal’ yang hanyalah sebuah titipan, yang mana seyogyanya akan dimintai pertanggungjawabannya ketika kiamat nanti. Waktu merupakan salah satu dari sekian banyak titipan Allah seperti jiwa, raga, sense, harta, dan lain sebagainya. Dengan begitu, sungguh sangat rugi jika kita sama sekali tidak bisa memanfaatkan waktu kita sebaik mungkin selama kita diberikan kehidupan oleh Allah AWT. Dalam hasil diskusi kami, kami mendapat jawaban bahwa waktu tidur yang baik sekaligus efektif serta beberapa waktu yang sangat dihindari Rasul untuk tidur ialah seperti.. 1. Beberapa menit sebelum azan zuhur dan azan ashar. Cukup beberapa menit yang tidak sampai 20 menit. 2. Tidur malam di antara tiga waktu, yakni sekitar pukul 20.00-22.00, 22.00-24.00, dan 24.00-02.00. Tiga waktu itu sesungguhnya memiliki beberapa catatan bahwa waktu terbaik untuk tidur ialah berada di waktu pertama, yakni sekitar pukul 20.00-22.00, berurutan kualitasnya hingga waktu ke tiga. Beberapa penelitian di negara-negara maju bahkan telah membuktikan bahwa waktu sekitar pukul 22.00 merupakan waktu yang baik di mana sistem kerja otak manusia berjalan dengan maksimal. Dalam salah satu bahkan hadist ada yang berbunyi bahwa Rasulullah SAW sering tidak terlihat ketika waktu untuk Isya telah tiba kecuali jika ada hal-hal yang penting yang harus beliau diskusikan bersama sahabat-sahabatnya. Beliau baru terlihat ketika hari telah menjelang tengah malam untuk beribadah hingga beberapa waktu menjelang akhir malam. 3. Beberapa menit sebelum azan subuh. 4. Rasulullah SAW tidak pernah terlihat tidur setelah sholat subuh dan sebelum maghrib. Waktu-waktu tersebut jika diteliti lagi sesungguhnya merupakan waktu-waktu di mana sedang terjadinya pergantian antara malam menjadi siang dan siang menjadi malam. Pola makan sehat Rasulullah SAW Hal ini pun sesungguhnya cukup menarik sekali untuk diperbincangkan. Pola makan yang sehat sangat mempengaruhi kesehatan tubuh kita sehari-hari. Menurut hasil holaqoh saya dengan kakak menthor bersama teman-teman saya, beberapa hal yang patut untuk kita contoh sebagai pengikut Rasulullah SAW ketika mengatur pola makannya adalah.. 1. Makanlah ketika lapar saja, lalu hentikan ketika belum kenyang. 2. Menurut beberapa hadist, dikatakan bahwa Rasulullah selalu makan dengan lutut di kaki kanannya menempel di perutnya, sehingga meskipun makanan yang beliau makan itu tidak terlalu banyak beliau tetap merasakan kenyang di perutnya. Hal itu tentu saja akan sangat berbeda ketika makan dengan tanpa mengikuti posisi duduk Nabi. 3. Nabi Muhammad SAW selalu makan dengan tanpa menggunakan sendok. Ini semakin menarik ketika sebuah penelitian di negara maju mengatakan bahwa makan tanpa menggunakan sendok akan sangat baik untuk membantu proses pembusukan di dalam usus halus. Di tangan manusia terdapat suatu bakteri yang berfungsi untuk membusukkan makanan, hal itu terbukti karena setiap kali kita menyentuh suatu makanan baru langsung dengan tangan kita, maka beberapa waktu kemudian makanan yang kita sentuh itu akan bau hingga akhirnyapun basi. Oleh karena itu, ketika kita langsung memakan makanan kita dengan menggunakan tangan, maka—dengan dibantu oleh bakteri di tangan kita—proses pencernaan di usus kita dengan sendirinya akan terbantu. Demikian merupakan ilmu yang didapat selepas holaqoh penulis. Tidak dapat diungkiri bahwa dalam tulisan ini memang masih banyak sekali terdapat kekurangan-kekurangan yang menurut saya masih sangat fatal. Saya—untuk sementara ini—tidak dapat memberikan sumber-sumber hadist dengan alasan saya terlalu ceroboh hingga lupa mencatat dalil-dalilnya.

Tidak ada komentar: