etika tidur dalam islam
oleh : syeikh Abdul Aziz bin Bazz
1.
Berintrospkesi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur. Sangat dianjurkan
sekali bagi setiap muslim bermuhasabah (berintrospeksi diri) sesaat
sebelum tidur, mengevaluasi segala perbuatan yang telah ia lakukan di
siang hari. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik maka hendaknya
memuji kepada Allah dan jika sebaliknya maka hendaknya segera mohon
ampunanNya, kembali dan bertaubat kepadaNya.
2. Tidur dini, berdasarkan hadits yang bersumber dari `Aisyah
Bahwasanya
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam tidur pada awal malam dan
bangun pada penghujung malam, lalu beliau melakukan shalat (Muttafaq
`alaih).
3.
Disunnatkan berwudlu` sebelum tidur, dan berbaring miring sebelah
kanan. Al Bara` bin `Azib menuturkan Rasulullah shallallahu `alaihi wa
sallam bersabda: Apabila kamu akan tidur, maka berwudlu`lah sebagaimana
wudlu` untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah
kanan ... Dan tidak mengapa berbalik ke sebelah kiri nantinya.
4.
Disunnatkan pula mengibaskan sprei tiga kali sebelum berbaring,
berdasarkan hadits abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu
`alaihi wa sallam bersabda: Apabila seorang dari kamu akan tidur pada
tempat tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya
itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya...
Dia dalam satu riwayat dikatakan: tiga kali (Muttafaq `alaih).
5.
Makruh tidur tengkurap. Abu Dzar menuturkan: `Nabi shallallahu `alaihi
wa sallam pernah lewat melintasi aku, dikala itu aku sedang berbaring
tengkurap. maka Nabi membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda:
`Wahai Junaidah (panggilan abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini
(tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka` (H.R Ibnu Majah
dan dinilai shahih oleh Al Albani).
6.
Makruh tidur di atas dak terbuka, karena di dalam hadits yang bersumber
dari `Ali bin syaiban disebutkan bahwasanya Nabi shallallahu `alaihi wa
sallam telah bersabda: `Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah
yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya` (HR Al
Bukhari di dalam al Adab al Mufrad, dan dinilai shahih oleh Al Albani).
7.
Menutup pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur. Dari
Jabir diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu `alaihi wa
sallam telah bersabda, `Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu
akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan
tutuplah makanan dan minuman` (Muttafaq `alaih).
8.
Membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari Surah Al Baqarah,Surah Al
Ikhlas dan al Mu`awwidzatain (al Falaq dan An Naas), karena banyak
hadits-hadits shahih yang menganjurkan hal tersebut.
9. Membaca do`a-do`a dan dzikir yang keterangannya shahih dari Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam, seperti:
`Allahumma qinii `adzabaka yauma tab`atsu `ibaadaka`
`Ya
Allah, peliharalah aku dari adzabMu pada hari Engkau membangkitkan
kembali segenap hamba-hambaMu`. Dibaca tiga kali (HR. Abu Dawud dan
dihasankan oleh Al Albani)
Dan membaca:
`Bismika Allahumma amuutu wa ahyaa`
`Dengan menyebut namaMu ya Allah, aku mati dan aku hidup` (HR. Al Bukhari)
10.
Apabila di saat tidur merasa kaget atau gelisah atau merasa ketakutan,
maka disunnatkan (dianjurkan) berdo`a dengan do`a berikut ini:
`A`uudzu bikalimaatillahit taammati min ghadlabihi wa syarri `ibaadihi wa min hamazaatisy syayaathiini wa an yahdluruun`
Aku
berlindung dengan Kalimatullah yang sempurna dari murkaNya, kejahatan
hamba-hambaNya, dari gangguan syetan dan kehadiran mereka kepadaku (HR.
Abu Dawud dan dihasankan oleh Al Albani)
11. Hendaknya apabila bangun tidur membaca:
`Alhamdu lillahilladzi ahyaanaa b`da maa amaatanaa wa ilaihinnisyuur`
Segala
puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikanNya
dan kepadaNya lah kami dikembalikan (HR. Al Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar