Bangkrutnya Amerika
Amerika bangkrut? ......
Apa benar? Ini kan negara Kapitalis terkemuka? Fakta atau opini? Banyak yang tak percaya. Maklum selama ini AS selalu mengklaim dirinya sebagai negara terdepan sejagad. Perkembangan dunia mulai dari teknologi ruang angkasa hingga gaya hidup masyarakatnya merujuk ke sana.
Apa benar? Ini kan negara Kapitalis terkemuka? Fakta atau opini? Banyak yang tak percaya. Maklum selama ini AS selalu mengklaim dirinya sebagai negara terdepan sejagad. Perkembangan dunia mulai dari teknologi ruang angkasa hingga gaya hidup masyarakatnya merujuk ke sana.
Statemen kebangkrutan AS kali ini bukan sekedar opini. Kenyataannya
perkembangan berita terakhir terkait kondisi negara AS memang sedang
kritis. Memang, negara ini masih punya Obama, kepala negara yang mereka
pandang mampu menyatukan kekuatan-kekuatan yang tersisa. Tentu berbeda
dengan kondisi Persia pada abad kedua Hijriyah ketika menjelang tumbang.
Namun sampai kapan Obama bertahan?
Fakta AS di ujung tanduk, mulai jelas terungkap ketika pada tanggal 1
Agustus 2011, mayoritas media di dunia ini memberitakan tentang ancaman
gagal bayar hutang negara ini. Antara News (26 Juli 2011)
memberitakan Menteri Keuangan AS mengatakan kehabisan uang untuk
membayar tagihan-tagihan hutang AS. Mata uang dolar merosot terhadap
mata uang utama dan saham AS jatuh.
David Walker, mantan Ketua Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS, dalam
wawancara dengan Todays Daily Ticker, seperti dikutip Yahoo
News, mengatakan bahwa setidaknya ada lima konsekuensi yang akan
dihadapi Amerika jika Kongres dan Presiden Obama gagal bersepakat soal
penambahan batas utang.
Yang pertama, lebih dari US 4 miliar per hari akan keluar dari
perekonomian Amerika. Kedua, pekerja (kontraktor) sipil di lembaga
militer akan diberhentikan (sementara). Ketiga, pembayaran jaminan
sosial akan tertunda. Keempat, suku bunga akan naik, dan setiap kenaikan
1%, akan ada tambahan utang negara ini sebesar US$ 150 miliar. Kelima,
tidak ada yang tahu seberapa buruk dampak negatif yang akan diterima
pasar keuangan dan ekonomi secara keseluruhan. (Inilah.com, 1
Agustus 2011)
Dampak kegoncangan perekonomian AS akan memukul dunia. AS telah
membentuk dunia dengan model kapitalisme. Pasar uang dan modal telah
mencengkeram perekonomian dunia, sehingga pukulan terhadap mata uang
dollar AS akan berimbas pada ekonomi global.
Bahkan, Cina pun sangat khawatir akan prospek buruk pembahasan
kenaikan plafon utang AS. Maklum saja, negara ini adalah kreditor
terbesar Amerika yang membeli surat utang pemerintah Amerika sebesar US$
1,5 triliun. Dalam posisinya sebagai kreditor besar itulah Beijing
meminta Washington menampilkan politik yang bersahabat dengan investor
utamanya. (Inilah.com, 1 Agustus 2011)
“Kami berharap pemerintah Amerika mengadopsi kebijakan bertanggung
jawab untuk menjamin kepentingan investor,” ujar Hong Lei, juru bicara
Kementerian Luar Negeri China seperti dikutip New York Times.
Menlu Amerika Hillary Clinton yang tengah berada di China berusaha
menggunakan banyak waktunya untuk menjelaskan bagaimana demokrasi
Amerika bekerja untuk mencapai sesuatu yang terbaik. Namun demokrasi pun
juga bukan solusi untuk mengatasi krisis ekonomi.
Dalam kondisi terakhir perekonomiannya, Amerika terpaksa memangkas
anggaran pertahanan dan militer. AS telah mundur dari dari campur
tangannya dalam Perang Libya. AS telah menarik mundur sebagian
pasukannya dari Iraq dan Afghanistan.
Di sisi lain Negara-negara Eropa (Uni Eropa) juga sedang dalam
kondisi ekonomi yang kembang kempis akibat krisis besar yang melanda
Yunani dan telah merambat ke negara-negara Eropa lainnya. Apa yang
dilakukan oleh Inggris, Jerman dan Perancis di Libya pun kini setengah
hati. Berbulan-bulan serangan untuk menghabisi Khadafy, belum menuai
hasil. Apa yang mereka perhitungkan tentang Libya, ternyata tidak
sekedar penolakan rakyat terhadap kezhaliman Khadafi, namun juga
pertikaian antar suku-suku besar di Libya untuk merebut tampuk
kekuasaan. Inilah yang menyebabkan konflik di Libya kian berlarut. (Kompas,
1 Agustus 2011)
Negara-negara di dunia kini menunggu dengan cemas setiap saat,
kebijakan politik dan ekonomi AS sebagai negara Adidaya ini. Israel dan
Korea Selatan ketar-ketir karena ancaman mengintai bila negara sandaran
mereka dilanda krisis.
Bagaimana dengan kita? Tentu bukan kecemasan sikap yang menjadi
pilihan. Hari-hari berikut, kita akan melewati fragmen demi fragmen
tumbangnya negara Kapitalis terbesar. Uni Eropa pun akan terimbas
kebangkrutannya. Lihat saja, bagaimana krisis ekonomi AS langsung
memukul negara-negara Eropa. Begitu Yunani terperosok pada krisis yang
parah, imbasnya menyeret negara Eropa lainnya.
Apa yang terjadi pada AS dan Eropa, bukannya tak berimbas pada Cina
sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang saat ini memimpin dunia.
Rusia jelas sedang tidur, entah sampai kapan. Jepang sedang digoncang
bencana hingga ekonominya pun bergantung pada negara lain.
Secara kasat mata, Kapitalismelah yang akan terjungkal. Sistem yang
telah mencengkeram negara-negara dunia, dengan AS sebagai pionirnya,
kini bagaikan terkena efek domino yang akan menumbangkan satu demi satu
negara manapun yang menggunakannya. Pasar uang, pasar modal, pasar saham
menjadi stimulan rontoknya setiap negara yang tergantung pada sistem
moneter ini.
Kejatuhan Kapitalisme hendaknya disambut kaum muslimin dengan sistem
Islam yang tidak dipungkiri lagi adalah solusi satu-satunya untuk
menyelesaikan masalah. Namun, problem terbesar kita (umat Islam) kini
bukanlah kapitalisme, tekanan negara-negara adidaya, ataupun ancaman
militer mereka.
Sesungguhnya problem terbesar kita adalah diri sendiri. Masalah kita
adalah kecemasan berlebihan terhadap ancaman orang lain (atau negara
lain) yang kini sebenarnya hanyalah gertak sambal, kelemahan untuk tidak
mau tunduk semata-mata pada hukum Syariat Islam, rasa pesimis untuk
mengambil alih kepemimpinan umat, atau kesombongan bahwa diri ini sudah
cukup berbuat banyak sementara orang lain tidaklah berguna.
Problem umat Islam kini adalah, bagaimana menyatukan kepemimpinan
yang tercerai berai, menguatkannya dalam kekuatan aqidah yang satu,
merekatkannya dengan hukum-hukum Syariat Islam yang terkuat, kemudian
menegakkan Khilafah Islamiyah sebagaimana manhaj Rasulullah Saw. Hanya
kepada Allah SWT kita bertawakkal dan Negeri Akhirat adalah sebaik-baik
tempat kembali.
Rasulullah Saw bersabda: “Bersegeralah beramal
sebelum datang berbagai fitnah laksana potongan-potongan malam yang
gelap. (Saat itu) di pagi hari seseorang beriman tapi di sore
harinya ia menjadi kafir. Di sore hari seseorang beriman tapi di pagi
harinya ia kafir. Ia menjual agamanya dengan harta dunia.” (HR.
Muslim)
“Dan hanya kepada Allah, orang-orang yang beriman harus
bertawakkal.” (TQS. at-Taubah: 51)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar